Hasil Crystal Palace vs Nottingham Forest 1-1 (2025)

Crystal Palace

Hasil Crystal Palace vs Nottingham Forest 1-1: Eze dan Murillo Jadi Penentu, Forest Gagal Raih Tiga Poin Krusial

London, 5 Mei 2025Crystal Palace harus puas bermain imbang 1-1 saat menjamu Nottingham Forest dalam lanjutan pekan ke-36 Liga Premier Inggris musim 2024/2025 di Selhurst Park. Kedua tim mencetak gol di babak kedua, dengan Eberechi Eze membuka keunggulan Palace lewat penalti, sebelum Murillo menyamakan kedudukan beberapa menit kemudian. Hasil ini membuat Forest gagal meraih poin penuh yang mereka butuhkan untuk bersaing merebut tiket Eropa, sementara Palace menunjukkan perkembangan positif di bawah pelatih baru mereka.

Babak Pertama: Palace Mendominasi, Tapi Tumpul di Depan Gawang

Pertandingan dimulai dengan intensitas yang cukup tinggi. Bermain di kandang sendiri, Crystal Palace tampil percaya diri sejak awal. Manajer Palace, Oliver Glasner, tampaknya memberikan instruksi untuk menekan lawan sejak menit pertama, terbukti dari pressing ketat yang mereka terapkan kepada lini tengah Forest.

Meski menguasai penguasaan bola, Palace belum bisa menembus pertahanan solid tim tamu. Nottingham Forest mengandalkan formasi yang lebih defensif, dengan mencoba memaksimalkan serangan balik cepat melalui sayap kanan yang diisi oleh Neco Williams dan Morgan Gibbs-White.

Palace sempat mendapatkan peluang emas melalui tendangan Eberechi Eze dari luar kotak penalti, namun kiper Forest, Matz Sels, tampil gemilang dan berhasil menepis bola dengan penyelamatan akrobatik.

Skor 0-0 bertahan hingga babak pertama usai, dengan Palace mencatatkan 65% penguasaan bola, namun hanya menciptakan dua tembakan tepat sasaran.

Babak Kedua: Gol Penalti dan Respons Cepat dari Forest

Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-60. Tyrick Mitchell dijatuhkan di kotak penalti setelah berduel dengan dua pemain Forest, yaitu Dominguez dan Matz Sels. Wasit sempat membiarkan permainan berlanjut, namun setelah tinjauan VAR, penalti diberikan kepada Palace.

Eberechi Eze yang tampil sebagai eksekutor melakukan tugasnya dengan sempurna. Sepakan mendatarnya ke sudut kiri gawang tak bisa dijangkau Sels. Gol ini menjadi yang ke-10 bagi Eze musim ini di Premier League.

Namun, keunggulan Palace tidak bertahan lama. Hanya berselang empat menit, Nottingham Forest menyamakan kedudukan. Neco Williams melepaskan tembakan dari luar kotak penalti, dan bola mengenai tubuh Murillo sebelum memantul ke arah yang tidak terduga dan masuk ke gawang Sam Johnstone. Skor menjadi 1-1.

Laga Tetap Panas Hingga Akhir

Setelah kedudukan imbang, kedua tim mencoba mencari gol kemenangan. Palace sempat merayakan gol Eddie Nketiah di menit ke-78, namun dianulir wasit karena offside. Sementara Forest juga memiliki peluang melalui tandukan Taiwo Awoniyi, namun bola masih melambung tipis di atas mistar.

Meski intensitas tinggi terus terjaga hingga peluit akhir, tidak ada gol tambahan yang tercipta. Hasil imbang ini membuat kedua tim berbagi satu poin di klasemen.

Statistik Pertandingan

Statistik Crystal Palace Nottingham Forest
Penguasaan Bola 63% 37%
Tembakan 14 9
Tembakan ke Gawang 5 3
Pelanggaran 9 13
Kartu Kuning 1 2
Sepak Pojok 7 3

Komentar Pelatih

Oliver Glasner (Crystal Palace):
“Kami mendominasi permainan dan menciptakan banyak peluang, tapi kurang tajam di sepertiga akhir. Kami pantas menang, tapi inilah sepak bola. Saya bangga dengan bagaimana tim bermain secara kolektif.”

Nuno Espírito Santo (Nottingham Forest):
“Kami bereaksi cepat setelah tertinggal, itu hal positif. Tapi kami juga kecewa karena kami membutuhkan kemenangan. Kami harus lebih klinis dan disiplin menjelang dua pertandingan terakhir.”

Pemain Terbaik: Eberechi Eze

Eze tampil luar biasa sepanjang pertandingan. Ia menjadi sumber kreativitas utama Palace dan selalu menjadi ancaman bagi pertahanan Forest. Selain gol penalti, Eze juga menciptakan tiga peluang kunci dan memenangi sebagian besar duel satu lawan satu.

Dengan performa konsisten musim ini, Eze telah mencetak 10 gol dan 7 assist di Premier League dan menjadi pusat proyek pembangunan kembali Crystal Palace di bawah Glasner.

Dampak Terhadap Klasemen

Hasil imbang ini membuat Nottingham Forest berada di posisi ke-10 dengan 51 poin dari 36 pertandingan. Peluang mereka untuk lolos ke Liga Konferensi Eropa masih terbuka, namun bergantung pada hasil tim lain seperti Brighton dan West Ham.

Crystal Palace, di sisi lain, tetap berada di posisi ke-12 namun hanya terpaut dua poin dari peringkat ke-10. Ini menjadi hasil positif mengingat mereka sempat terancam di zona degradasi awal musim lalu.

Reaksi Suporter dan Media

Suporter Palace menunjukkan antusiasme tinggi atas perkembangan tim. Di media sosial, banyak yang memuji penampilan Eze dan lini tengah Palace yang mulai menunjukkan kekompakan dan gaya main menyerang yang atraktif.

Sementara itu, pendukung Forest menunjukkan rasa frustrasi karena tim kesulitan mempertahankan keunggulan atau meraih kemenangan penting di momen-momen krusial. Beberapa kritik juga ditujukan pada rotasi pemain yang dianggap kurang optimal.

Jadwal Selanjutnya

  • Crystal Palace akan menghadapi Wolverhampton Wanderers di laga tandang pekan depan, sebuah kesempatan untuk menambah poin dan mendekati posisi 10 besar.

  • Nottingham Forest akan menjamu Chelsea, lawan berat yang sedang memburu tiket Liga Champions. Laga itu diprediksi akan menjadi penentu nasib Forest di akhir musim.

Kesimpulan

Laga antara Crystal Palace dan Nottingham Forest berakhir imbang 1-1, namun penuh drama dan tensi tinggi. Eberechi Eze kembali menjadi penentu permainan Palace, sementara Forest harus puas dengan satu poin meski sempat menunjukkan perlawanan cepat setelah tertinggal.

Kedua tim masih memiliki dua pertandingan tersisa untuk memperbaiki posisi di klasemen. Untuk Palace, ini adalah bukti bahwa era baru di bawah Glasner mulai berjalan positif. Sementara Forest harus segera memperbaiki konsistensi agar tidak melewatkan peluang tampil di kompetisi Eropa musim depan.

Raja Isa Beri Dukungan untuk Coach Nova (2025)

Raja Isa Beri Dukungan untuk Coach Nova: Timnas Indonesia U-17 Dinilai “On The Track”!

Pelatih asal Malaysia, Raja Isa, baru-baru ini mengungkapkan kekagumannya terhadap performa Timnas Indonesia U-17 di bawah asuhan Coach Nova Arianto. Dalam beberapa wawancara dengan media, Raja Isa memuji perkembangan permainan tim muda Indonesia yang dinilainya sudah berada “on the track”, terutama dalam perjalanan menuju Piala Asia U-17 2025.

Komentar positif ini menjadi sorotan di tengah ramainya perbincangan publik soal performa Indonesia U-17, yang baru saja melakoni pertandingan kualifikasi melawan Australia U-17.

Performa Timnas Indonesia U-17 Mencuri Perhatian

Timnas Indonesia U-17 tampil cukup solid dalam laga-laga kualifikasi Piala Asia 2025. Walau sempat menuai hasil imbang melawan Australia U-17, permainan yang ditampilkan anak-anak asuhan Coach Nova dinilai sudah jauh berkembang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Raja Isa, yang pernah berkarier di dunia sepak bola Indonesia sebagai pelatih klub-klub Liga 1 dan Liga 2, menyebut bahwa progres ini patut diapresiasi, bukan malah dikritik secara berlebihan.

Menurutnya, dalam sepak bola usia muda, yang terpenting bukan hanya soal hasil pertandingan, tetapi juga bagaimana perkembangan mental, teknik, dan pemahaman taktik para pemain.

Pesan Raja Isa: “Hentikan Bullying, Dukung Sepenuhnya”

Salah satu pesan terpenting dari Coach Raja adalah imbauan kepada publik sepak bola Indonesia untuk berhenti mencemooh Timnas U-17. Ia menekankan bahwa tekanan besar di usia muda bisa berdampak buruk pada perkembangan pemain.

“Anak-anak ini sedang dalam fase belajar. Ketika mereka berhasil menahan imbang tim kuat seperti Australia, itu adalah pencapaian besar, bukan kegagalan,” ujar Raja Isa.

Ia juga mengingatkan bahwa dalam turnamen seperti ini, hasil imbang yang memastikan kedua tim lolos ke putaran final justru bisa disebut sebagai keputusan strategis, bukan tanda ketidakmampuan.

Dukungan, menurut Raja Isa, jauh lebih penting dibandingkan dengan kritik yang tidak membangun. Ia percaya, dengan motivasi dan kepercayaan diri yang tinggi, Timnas Indonesia U-17 bisa melangkah lebih jauh di kancah Asia.

Pujian Untuk Nova Arianto: Pelatih Muda Berpotensi Besar

Tak hanya pemain, Raja Isa juga memberikan pujian khusus kepada Coach Nova Arianto. Menurutnya, Nova telah menunjukkan kapasitas sebagai pelatih muda yang mampu membawa perubahan positif dalam skuad usia muda Indonesia.

“Coach Nova sangat memahami karakter pemain muda. Ia tahu kapan harus mendorong mereka lebih keras dan kapan harus melindungi mereka dari tekanan eksternal,” kata Raja Isa.

Ia juga mengamati bagaimana Nova berani memainkan skema berbeda, mengadaptasi kebutuhan pertandingan, dan membangun kekompakan tim secara perlahan namun konsisten.

Dalam pandangan Coach Raja, apa yang dilakukan Nova menunjukkan potensi besar untuk menjadi pelatih elit di masa depan.

Mentalitas Baru: Indonesia Kini Lebih Dihormati

Raja Isa juga mencatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, citra Timnas Indonesia di mata negara-negara Asia mulai berubah. Jika dulu banyak yang meremehkan, kini Indonesia mulai dipandang sebagai lawan yang serius.

Menurutnya, ini tak lepas dari perubahan budaya sepak bola di Tanah Air, yang kini lebih memperhatikan pembinaan usia muda, pengembangan teknik dasar, serta mental bertanding.

Khusus untuk Timnas U-17, Raja Isa menyebut bahwa para pemain kini tampil dengan mentalitas lebih percaya diri. Mereka tidak lagi takut melawan tim-tim besar seperti Australia, Korea Selatan, atau Jepang.

“Sekarang Indonesia bertanding dengan rasa percaya diri, bukan rasa takut. Ini perubahan besar yang harus dipertahankan,” ucapnya.

Fokus Pada Proses, Bukan Sekadar Hasil

Dalam kesempatan yang sama, Raja Isa menekankan pentingnya fokus pada proses pembinaan. Ia mengingatkan bahwa perjalanan menjadi kekuatan utama di Asia membutuhkan waktu, ketekunan, dan kesabaran.

Ia mengambil contoh negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan, yang butuh puluhan tahun investasi serius di sepak bola usia muda sebelum akhirnya bisa menuai hasil di tingkat dunia.

“Indonesia punya bakat alam luar biasa. Tinggal bagaimana mengelola dan mendukung mereka dengan lingkungan yang sehat,” tegasnya.

Menurut Coach Raja, pertandingan kualifikasi seperti melawan Australia seharusnya dilihat sebagai bagian dari proses belajar. Walau hasilnya imbang, pengalaman bertanding melawan tim dengan kualitas tinggi akan sangat berharga bagi perkembangan para pemain muda Indonesia.

Harapan Untuk Piala Asia U-17 2025

Dengan lolosnya Indonesia U-17 ke putaran final Piala Asia 2025, Raja Isa berharap Coach Nova dan timnya bisa terus mempertahankan progres yang sudah dibangun.

Ia optimis Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara kuat, selama konsistensi dalam persiapan tetap dijaga. Selain itu, ia mendorong federasi, klub, hingga publik sepak bola Indonesia untuk terus memberikan dukungan penuh tanpa tekanan negatif.

“Semua negara besar pernah melewati masa-masa sulit. Yang terpenting adalah bagaimana kita terus belajar, memperbaiki diri, dan membangun masa depan. Saya yakin Indonesia ada di jalur yang benar,” tutup Raja Isa.

Kesimpulan Perkataan Raja isa

Dukungan dari pelatih asing seperti Raja Isa tentu menjadi angin segar untuk Timnas Indonesia U-17 dan Coach Nova Arianto. Di tengah kritik yang terkadang berlebihan, suara positif ini menjadi pengingat bahwa pembinaan sepak bola usia muda adalah soal proses panjang, bukan hasil instan.

Dengan fondasi yang kuat, mentalitas baru, dan dukungan tanpa henti dari seluruh elemen sepak bola nasional, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi kekuatan baru di Asia dalam waktu yang tidak lama lagi.

Coach Nova dan para pemain muda Indonesia hanya perlu satu hal dari kita semua: kepercayaan. Mari kita dukung perjuangan mereka sepenuh hati!

Madam Pang Sampai Nangis! Federasi Sepak Bola Thailand Terlilit Utang Hingga Rp175 Miliar

Elementalatgasworks.com – Madam Pang Sampai Nangis! Federasi Sepak Bola Thailand Terlilit Utang Hingga Rp175 Miliar. Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) harus menghadapi situasi sulit ini. Karena itu, sidang Mahkamah Agung Thailand memutuskan bahwa FAT memiliki utang hingga 360 juta baht.

Presiden FAT, Nualphan Lamsam atau Madam Pang, sangat kecewa dengan keadaan ini. Bagaimana keadaan kasus ini sekarang, dan apa yang harus dilakukan?

Kasus ini bermula pada tahun 2016 silam, ketika Somyot Poompanmoung menjabat sebagai presiden FAT, FAT membuat keputusan penting tentang mengakhiri kontrak Siam Sport.

Setelah itu, ada perselisihan antara kedua pihak. Pihak Siam Sport mengajukan gugatan di pengadilan sebelum Mahkamah Agung membuat keputusan akhir. Dalam perselisihan itu, FAT kalah.

Emosi Madam Pang Gara-gara Kebijakan Jenderal Polisi Somyot

Pihak FAT memberikan keterangan publik setelah keputusan Mahkamah Agung. Madam Pang dilaporkan sangat emosional saat berbicara tentang beban uang senilai 360 juta baht, atau sekitar 175 miliar rupiah. Madam Pang bahkan sampai menangis.

Madam Pang percaya bahwa kepemimpinannya tidak bertanggung jawab atas beban utang. Dia menganggap itu sebagai utang warisan karena kebijakan Somyot yang tidak bertanggung jawab.

Madam Pang menyatakan, dikutip dari The Nations, “Saya tegaskan bahwa saya akan menuntut dewan direksi dan Jenderal Polisi Somyot.”

Selama saya menjabat, masalah tersebut tidak muncul. Wanita berusia 58 tahun tersebut menambahkan, “Saya seorang wanita yang punya perasaan, dan komentar negatif membuat saya patah semangat.”

Mateo Retegui: Raja Gol Serie A, Siap Jadi Top Skor Musim Ini?

Elementalatgasworks.com – Mateo Retegui: Raja Gol Serie A, Siap Jadi Top Skor Musim Ini? Mateo Retegui adalah striker Atalanta yang sukses di Serie A. Dia mencetak 21 gol hingga 24 Februari 2025.

Pelangannya untuk menjadi top skor musim ini sangat besar karena dia unggul enam gol atas pesaing terdekatnya, Moise Kean. Namun, perjalanan masih panjang, dan banyak hal yang tidak terduga mungkin terjadi.

Perjalanan Retegui menuju puncak Serie A adalah sesuatu yang menarik untuk disimak. Ia direkrut oleh Genoa setelah menarik perhatian Tigre, tetapi pada musim 2024/2025, ia bersinar bersama Atalanta.

Ketajamannya di depan gawang memikat tim-tim besar Italia dan tim-tim besar Eropa seperti Manchester United, Arsenal, dan Paris Saint-Germain.

Perjalanan Retegui Menuju Puncak

Retegui mengasah kemampuan di Tigre sebelum bersinar di Atalanta dengan menjadi pinjaman dari Boca Juniors. Masa peminjamannya di klub Argentina itu menjadi titik awal yang signifikan.

Ketajaman Retegui di Tigre menarik perhatian Genoa. Pada Juli 2023, ia bergabung dengan Genoa dan mencetak gol pertamanya di Coppa Italia.

Performa luar biasanya menarik perhatian Atalanta, yang merekrutnya pada Agustus 2024 dengan harga €28 juta.

Retegui menjadi andalan di lini depan sejak bergabung dengan Atalanta. Dia mencetak gol penting secara konsisten, baik di Serie A maupun di Liga Champions. Dia mencetak tiga gol dari sepuluh pertandingan Liga Champions.

Ancaman dan Peluang Retegui

Jika ia dapat tetap konsisten dan menghindari cedera, ia mungkin menjadi pemain terbaik Serie A. Kita harus menunggu kiprahnya hingga akhir musim. Di bawah ini adalah daftar pemain yang berkompetisi untuk gelar top skor Serie A:

21 gol: Mateo Retegui (Atalanta)

15 gol: Moise Kean (Fiorentina)

13 gol: Marcus Thuram (Inter Milan)

12 gol: Ademola Lookman (Atalanta)

10 gol: Lorenzo Lucca (Udinese), Lautaro Martinez (Inter Milan)

9 gol: Romelu Lukaku (Napoli), Valentin Castellanos (Lazio), Dusan Vlahovic (Juventus)

7 Gol dan 7 Pencetak Pencetak Gol Berbeda dari PSG

Elementalatgasworks.com – 7 Gol dan 7 Pencetak Pencetak Gol Berbeda dari PSG. Pada pertandingan Liga Champions melawan Brest pada Kamis (20/2) dini hari WIB, PSG bermain dengan sangat baik dan menang 7-0. Mereka mencetak tujuh gol.

Pada leg kedua babak play-off 16 Besar Liga Champions 2024/2025, PSG menjamu Brest di Parc des Princes. PSG datang ke lapangan dengan skor 3-0 setelah leg pertama.

Meskipun satu kakinya sudah berada di babak 16 Besar, PSG tetap sangat serius dalam pertandingan melawan Brest. Luis Enrique memainkan tim terbaiknya, termasuk Ousmane Dembele yang bermain sangat baik.

Namun, Dembele bukan bintang utama PSG dalam pertandingan ini. Pemain tidak memiliki penampilan yang luar biasa. PSG menang secara kolektif dengan skor 7-0, dengan tujuh pemain berbeda mencetak gol.

Sisi Spesial PSG dengan 7 Pencetak Gol Berbeda

Itu benar: tujuh pemain berbeda mencetak gol untuk PSG melawan Brest. Bradley Barcola (20′), Khvicha Kvaratskhelia (39′), Vitinha (59′), Desire Doue (64′), Nuno Mendes (69′), Goncalo Ramos (76′), dan Senny Maluyu (86′) adalah tujuh pemain.

Situasi seperti ini jarang terjadi. Apa yang dicapai anak asuhnya dalam pertandingan lawan Brest membuat Luis Enrique sangat senang.

“Itu sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya di Liga Champions. Itu menunjukkan pola pikir tim kami,” kata Luis Enrique, menurut UEFA.

Menurut Luis Enrique, “Jika ada tujuh pemain yang mencetak gol yang sama, itu berarti setiap pemain telah melihat rekan setimnya dalam posisi yang lebih baik daripada mereka, itulah sebabnya kami mencetak begitu banyak gol.”

Kolektivitas di Lini Depan PSG

PSG memulai rencana baru musim 2024/2025. Meskipun mereka tidak memiliki pemain bintang seperti Lionel Messi, Neymar, dan Kylian Mbappe, itu tidak berarti mereka tidak kompetitif.

Meskipun mengalami kesulitan di babak Liga, PSG akhirnya bisa lolos ke babak 16 Besar. Sementara itu, mereka bermain dengan sangat baik di Ligue 1. PSG memiliki 56 poin, unggul 10 poin dari Marseille di bawahnya.

Sekarang PSG bermain secara kolektif dan tidak bergantung pada pemain bintang, meskipun mereka memiliki Ousmane Dembele di sini. Mereka juga tidak bergantung pada Khvicha Kvaratskhelia, yang dibeli dengan harga mahal.

Sergio Conceicao Ngamuk dan Tinggalkan Konferensi Pers Usai Milan Kalah

Elementalatgasworks.com – Sergio Conceicao Ngamuk dan Tinggalkan Konferensi Pers Usai Milan Kalah. AC Milan kalah dalam leg pertama play-off Liga Champions melawan Feyenoord di Stadion De Kuip pada Kamis (13/2/2025) dini hari WIB dengan skor tipis 0-1.

Lawan Milan memulai pertandingan dengan buruk setelah kebobolan cepat di awal pertandingan akibat kesalahan kiper Mike Maignan. Tim tuan rumah langsung menekan sejak awal.

Meskipun berusaha bangkit, Milan menghadapi agresivitas Feyenoord. Tim asuhan Sergio Conceicao beberapa kali mendapatkan peluang tetapi tidak dapat menyamakan kedudukan.

Kecewa terlihat di dalam dan di luar pertandingan. Saat konferensi pers usai laga, Conceicao meninggalkan ruangan dengan cepat.

Ketidaksabaran Conceicao di Konferensi Pers

Sergio Conceicao harus menunggu lebih dari lima belas menit sebelum masuk ke ruang konferensi pers setelah pertandingan. Sepertinya pemain Feyenoord diwawancarai lebih lama dari yang diharapkan.

Setelah akhirnya diberi kesempatan berbicara, Conceicao hanya menjawab satu pertanyaan sebelum berangkat. “Saya menunggu lima belas menit di luar, sekarang saya sudah berbicara tiga puluh detik, dan itu cukup,” katanya.

Rasa frustrasinya dengan keadaan tersebut ditunjukkan dalam jawaban singkatnya. Karena harus menunggu terlalu lama untuk memberikan pernyataan, dia merasa tidak dihargai.

Analisis Kekalahan Milan

Dalam wawancara singkatnya, Conceicao menunjukkan bahwa timnya tidak agresif. Dia mengakui bahwa kekalahan AC Milan dalam pertandingan penting membuat mereka kesulitan untuk meningkatkan permainan mereka.

Kami menyadari sifat agresif mereka di sini. Conceicao menyatakan bahwa pertandingan akan sulit jika duel tidak dimenangkan. Ia juga menekankan kesalahan yang menghasilkan gol cepat lawan.

Namun, dia tetap optimistis bahwa Milan masih memiliki kesempatan di babak kedua. Dengan persiapan yang lebih baik, Rossoneri harus bermain lebih baik untuk membalikkan keadaan dan maju ke babak berikutnya.

Santiago Gimenez: Dari Buenos Aires hingga AC Milan, Sebuah Perjalanan Karier!

Elementalatgasworks.com – Santiago Gimenez: Dari Buenos Aires hingga AC Milan, Sebuah Perjalanan Karier! Ketika AC Milan menghadapi AS Roma di Coppa Italia pada Kamis (6/2/2025) dini hari WIB, Antiago Gimenez mencuri perhatian. Bermain dari bangku cadangan, dia membuat assist dan membantu Milan menang dengan skor 3-1.

Gimenez baru saja didatangkan oleh Milan beberapa hari yang lalu. Pemain asal Meksiko itu sebelumnya bermain untuk Feyenoord, dan karena dia bermain dengan baik di sana, Milan memutuskan untuk merekrutnya sebagai pengganti Alvaro Morata.

Gimenez dengan cepat menunjukkan hasil yang baik di laga debutnya. Gimenez bermain dengan baik meskipun dia tidak memulai pertandingan dari awal, dimainkan mulai menit ke-59. Dia membuat assist untuk gol pemain Milan lain, Joao Felix.

Santiago Gimenez lahir di Buenos Aires, Argentina, pada tanggal 18 April 2001; namun, jangan salah, dia bermain untuk Timnas Meksiko! Bagaimana hasilnya? Salam, ulasan lebih lanjut dapat ditemukan di bawah ini.

Karier Santiago Gimenez

Perjalanan karir Gimenez cukup memuaskan. Bayangkan saja, sejak 2014 hingga 2019, dia bermain di tim junior dan senior klub raksasa Meksiko Cruz Azul.

Gimenez telah mencapai banyak prestasi, termasuk juara Piala Liga Meksiko (2020), Piala Apertura Meksiko (2018-2019), Piala Super Meksiko (2018-2019), Piala Clausura Meksiko (2020-2021), dan dua kali juara Meksiko Campeón de Campeones (2020-2021, 2021-2022).

Gimenez pergi ke Eropa setelah menunjukkan tajinya di Liga Meksiko. Tepatnya, ia menandatangani kontrak dengan Feyenoord pada tahun 2022. Di sana, hasilnya semakin luar biasa! Dia berhasil menang Eredivisie, KNVB Cup, dan Piala Johan Cruyff saat bermain untuk Feyenoord.

Gimenez diboyong oleh AC Milan pada bursa transfer musim dingin 2025. Transfer tersebut bernilai €32 juta. Ini menunjukkan bakatnya yang luar biasa.

Kiprah Santiago Gimenez di Timnas Meksiko

Gimenez sukses di Timnas Meksiko sejak bergabung dengan Timnas U-16 Meksiko pada 2016.

Dia menjadi andalan tim senior sejak 2021. Pada 10 September 2024, El Bebé telah bermain 32 pertandingan dan mencetak 4 gol.

Prestasinya bersama Timnas juga luar biasa: dia memenangkan Piala Emas CONCACAF 2023 dan menjadi ketiga di Liga Negara CONCACAF 2023. Sayangnya, Meksiko harus menjadi runner-up di Liga Negara CONCACAF 2024.

Ruben Amorim Peringatkan MU: FCSB Bukan Lawan Sembarangan!

Ruben Amorim Peringatkan MU: FCSB Bukan Lawan Sembarangan! Ruben Amorim, manajer Manchester United, meminta timnya mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk melawan FCSB. Amorim menganggap FCSB bukan lawan yang dapat dipandang sebelah mata.

Manchester United akan memainkan pertandingan terakhir Liga Europa Fase 2024/2025 pada hari Jumat (31/1/2025) dini hari. Mereka akan berhadapan dengan FCSB, tim dari Rumania.

Meskipun bermain di kandang lawan, Manchester United lebih unggul untuk menang di pertandingan ini karena kinerja mereka yang luar biasa di Liga Europa dan kekuatan pemain mereka.

Amorim, dalam konferensi pers baru-baru ini, mengatakan bahwa di sepak bola, semua hal bisa terjadi. Dia meminta timnya untuk tidak menyepelekan fakta bahwa mereka adalah tim tuan rumah dalam pertandingan ini.

Tim yang Berbahaya

Amorim mengatakan bahwa FCSB selalu menimbulkan ancaman ketika bermain di Liga Europa, jadi dia ingin anak asuhnya lebih waspada jelang pertandingan ini.

Amorim menambahkan, “Saya tahu mereka adalah tim yang kuat. Mereka mampu mencetak banyak gol dari bola-bola mati.”

Dengan sedikit penguasaan bola, mereka mampu memenangkan pertandingan. Mereka adalah tim yang cerdas, dan kami harus bermain dengan baik di pertandingan ini.

Persiapkan Diri dengan Baik

Amorim juga mengatakan bahwa tim Manchester United menyadari ancaman nyata dari FCSB, jadi mereka mempersiapkan tim mereka untuk memenangkan pertandingan ini.

Amorim menambahkan, “Kami mempelajari permainan mereka untuk pertandingan ini. Mereka sangat berbahaya dalam bola-bola mati, di mana striker mereka sangat cepat dalam transisi.”

Kedua bek tengah mereka sangat tangguh dalam pertarungan, dan kedua bek tengah mereka dapat berlari tanpa henti selama sembilan puluh menit. Dia menyimpulkan, “Kami akan mempersiapkan diri untuk pertandingan ini, dan saya yakin tim saya akan mempersiapkan diri untuk menang.”

Rotasi Pemain

Ruben Amorim berjanji tidak akan menurunkan tim terbaiknya untuk pertandingan ini.

Di laga ini, dia akan mengistirahatkan beberapa pemain pentingnya dan memberi pemain lain kesempatan untuk bermain.

Martin Odegaard Jawab Kritik dengan Performa Gemilang di Liga Champions

Elementalatgasworks.com – Martin Odegaard Jawab Kritik dengan Performa Gemilang di Liga Champions. Dalam kemenangan 3-0 Arsenal atas Dinamo Zagreb di Liga Champions Kamis dini hari WIB, Mikel Arteta memuji Martin Odegaard, kapten Arsenal, atas penampilannya yang penuh tekad dan hasrat.

Arsenal memastikan langkah mereka hampir pasti menuju babak 16 besar dengan menang dalam pertandingan kedua terakhir fase grup di Emirates Stadium.

Declan Rice, Kai Havertz, dan Martin Odegaard mencetak gol untuk Arsenal, dengan Odegaard mencetak gol ketiga di menit ke-91 setelah penampilan yang memukau, yang dipuji Arteta usai pertandingan.

“Gol Martin sangat luar biasa, dia benar-benar membutuhkannya,” kata Arteta kepada TNT Sports. “Cara dia merayakannya menunjukkan hasrat dia untuk gol tersebut.”

Menjawab Kritik Jamie Carragher

Pujian ini datang setelah kritik sebelumnya dari pundit sepak bola Jamie Carragher terhadap Odegaard, yang menurutnya harus lebih berani membantu serangan Arsenal.

Odegaard sendiri mengakui bahwa ada tekanan untuk peningkatan produktivitas di lini tengah, terutama dari Arteta, sang pelatih.

Setelah pertandingan, Odegaard mengatakan, “Mereka selalu mendorong kami untuk menjadi lebih baik, dan kami memang membutuhkan gol dari gelandang.”

Saya belum cukup baik dalam hal itu musim ini. Akhirnya, saya mencetak gol hari ini, dan itu penting. Berada di posisi yang tepat untuk menyerang ruang kosong adalah topik yang sering dibahas.

Fokus ke Liga Inggris

Untuk saat ini, Arteta telah berkonsentrasi pada pertandingan Liga Inggris berikutnya, di mana Arsenal akan menghadapi Wolverhampton Wanderers pada hari Sabtu mendatang.

Setelah bermain imbang 2-2 melawan Aston Villa di pertandingan sebelumnya, The Gunners ingin kembali ke jalur kemenangan untuk mempertahankan peluang mereka dalam perburuan gelar musim ini.

Waduh! Manchester United Terancam Denda hingga Rp1,5 M Usai Permalukan Arsenal di FA Cup, Ada Apa?

Elementalatgasworks.com – Waduh! Manchester United Terancam Denda hingga Rp1,5 M Usai Permalukan Arsenal di FA Cup, Ada Apa? Usai kemenangan besar mereka atas Arsenal di FA Cup Minggu (12/1/2025) malam WIB, Manchester United menghadapi ancaman denda sebesar £75.000, atau setara 1,5 miliar Rupiah.

Selain itu, FA mempertimbangkan untuk memberikan sanksi kepada kedua klub karena keributan yang terjadi setelah penalti kontroversial yang diberikan kepada Arsenal di babak kedua.

Dalam waktu normal, MU harus bermain dengan sepuluh pemain selama hampir satu jam. Itu juga terjadi setelah Diogo Dalot menerima kartu kuning kedua, yang berakhir dengan kartu merah.

Selain itu, Harry Maguire, Kobbie Mainoo, Lisandro Martinez, dan Bruno Fernandes juga menerima kartu kuning. Maguire terlihat meluapkan emosinya terhadap Kai Havertz, yang dianggap berperan dalam keputusan penalti tersebut.

Dalam pertandingan yang panas itu, wasit Andy Madley juga memberikan kartu kepada salah satu staf pelatih United. Klub yang menerima enam atau lebih kartu dalam satu pertandingan dikenakan denda otomatis oleh FA.

Investigasi FA terhadap Insiden Penalti

Menurut The Sun, FA juga tertarik dengan perselisihan yang terjadi tentang keputusan penalti. Madley akan mengajukan laporan resmi tentang kejadian tersebut sebelum keputusan lebih lanjut dibuat.

Dalam kejadian tersebut, Maguire terlihat menyebut Havertz sebagai “penipu” setelah pemain Arsenal itu terjatuh di kotak penalti, yang akhirnya dianggap sebagai pelanggaran oleh wasit.

Wasit dan asistennya harus membuat keputusan tanpa bantuan VAR. Setelah keadaan menjadi lebih tenang, kiper United Altay Bayindir berhasil mencegah penalti Martin Odegaard dilakukan.

Sebaliknya, FA mungkin akan memeriksa rekaman pertandingan untuk mengetahui apakah kedua klub melanggar aturan tentang kontrol pemain, yang dapat menyebabkan denda tambahan.

Reaksi Klub dan Pelatih

Setelah pertandingan berakhir, akun media sosial Manchester United menyatakan bahwa “keadilan telah ditegakkan”. Sebaliknya, Ruben Amorim, pelatih United, menanggapi insiden penalti secara diplomatis.

Pemain mengatakan itu bukan penalti, tetapi kita harus tetap bergerak. Kami menunjukkan bersemangat, agresif, dan tangguh. Meskipun para pemain benar-benar kelelahan, ini adalah hari kami. Dia mengatakan, “Saya merasa ada koneksi dengan para penggemar.”

Sebelumnya musim ini, Manchester United telah dikenakan denda serupa. Mereka dikenakan denda £25.000 setelah kekalahan 3-0 dari Tottenham dan denda £50.000 setelah bermain imbang melawan Chelsea di Old Trafford.

Mereka didenda karena insiden di pertandingan melawan Arsenal ini, yang merupakan pelanggaran ketiga mereka. Dendanya meningkat menjadi £75.000, menjadikan total denda klub musim ini mencapai £150.000.